Rabu, 09 Oktober 2013

Qurban dan Korban

kita selalu mendengar kata korban seperti kita harus berkorban bagi bangsa tapi ada juga yang memakai kata korban seperti kalimat nenek menjadi korban dalam penjampretan di dalam bus, apalagi pada waktu  idul adha. kalau begitu apa arti kata korban itu?

kata korban bisa sema'na dengan victim dalam bahasa inggris yaitu korban. korban  menurut kamus besar bahasa indonesia ( 1999: 525)  mempunyai ma'na menjadi menderita. apabila kita telusuri kata korban diserap dari bahasa arab yaitu qurban. Qurban mempunyai ma'na dekat. maka secara peristilahan atau semantik kata-kata "korban", atau "Qurban" adalah tindakan seseorang yang menghasilakan kedekatan dengan ridla Tuhan, dan merupakan bagian dari ajaran agama agar kita selalu berusaha mendekati Allah  ( Taqarrub). ( Majid, 2004: 208).

sesungguhnya dalam berkorban itu yang penting ialah sikap batin kita. tindakan-tindakan memang penting , tapi hanya kalau memang merupakan ekspresi jujur niat kita. maka dalam idul adha kita memang dianjurkan melakukan korban, mencontoh Nabi Ibrahim, dengan menyedahkan hewan koraban kepada kaum miskin. tapi Allah mengingatkan kita bahwa yang betul-betul menjadi qurban ( mendekatkan kepada Allah ) bukanlah fisik hewan tetapi nilai takwa, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat al-Hajj ayat 37 : 
" tidak akan sampai kepada Allah daging (hewan) itu, dan tidak pula darahnya. tetapi yang akan sampai kepadaNya ialah takwa dari kamu".

Musthopa Bisri ( 2000: 48 ) membedakan antara  Taat, ibadah dan taqarrub.  Taat menurut beliau melakukan perintah atau kewajiban tanpa melirik motivasi yang mendorong pelaksanaanya. orang yang membayar pajak karena sadar akan kewwajiban warga negara atau karena terpaksa mungkin juga untuk melancarkan usahanya maka orang itu disebut orang yang taat. sedangkan ibadah yang mempunya arti pengabdian kepadah Allah berbeda dengan taat karena ibadah motivasi atau dalam bahasa agama niat menjadi sahnya ibadah tersebut apabila tidak ada niat bukan ibadah namanya ada hadits Nabi "innamal a'malu binniyat " amal akan sah apabila ada niyat.

adapun Taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah tidaklah semata-mata taat atau ibadah. taqarrub bukan hanya melaksankan perintah atau kewajiban. lebih dari itu , taqarrub adalah melaksanakan itu semua sebagai kebutuhan hamba yang mencintai dan ingin dekat pada Tuhannya.

oleh karena itu dalam idul adha kita berqurban hewan bukan hanya melakasanakan perintah dan sahnya ibadah itu tetapi ibadah qurban harus menjadi media untuk mendekatkan pada Allah SWT.
dengan demikian taqarrub harus dilakukan terus menerus setiap harinya bukan hanya saat puasa dan berkurban pada idul adha saja apalagi korban yang berma'na victim.  Wallahu 'alam.

Daftar Pustaka

Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999, Jakarta :Balai Pustaka.

Majid Nurcholish     2004 Pintu-pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Paramadina

Majid Nurcholish dkk. 2000 Puasa Titian Menuju Rayyan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar