Rabu, 03 April 2013

PENDENGAR SETIA



. dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (an-Nahl:78)

Maha benar Allah dengan segala firmanNya…. Manusia diciptakan tidak tahu apa-apa allah memberikan sesuatu yang berharga yaitu pendengaran, penglihatan dan hati, ketiga potensi tersebut sangat dibutuhkan manusia untuk mengembangkan diri.

Abu ‘Ala Al- Maududi untuk memajukan umat islam maka muslim harus mengoptimalkan ketiga ranah yaitu pendengaran, penglihatan dan hati. Dengan Sama’ atau pendengaran kita akan mendapatkan ilmu dan menyaringnya (filter) pengetahuan dari orang lain.dengan bashar atau penglihtan kita dapat mengembangkan hasil urian dan analisis ilmu pengetahuan. Dan dengan hati kita dapat menolak kesalahan dan kekeliruan dalam membuat keseimpulan. (al-Kaelani, 1985: 240).

Betapa besar hikmah dan manfaat pemberian Allah dengan ketiga potensi tersebut kita dapat mengembangkan diri sehingga kita dapat memajukan umat islam disegala bidang. Dari ketiga potensi tersebut Penulis tertarik dengan Sama’ atau pendengaran. Kalau dilihat dari lapad as-sam’a ayat di atas bentuknya muprad(tunggal) beda dengan kedua lapad  yang  lainnya yang berbentuk jama’. Menurut Prof  Fuad Wahab guru besar bahasa arab As-Sam’a dengan muprad menujukan pendengaran akan sama walaupun yang mengucapkanna dalam keadaan beberbeda-beda sekaligus sang pendengar misalkan si pengucap mengatakan jaed walaupun sambil membelakangi tetap akan kedengaran jaed, beda dengan penglihatan dan hati mungkin tergantung situasi dan kondisi hal yang diterima akan berbeda.

Betapa pentingnya pendengaran bagi kita malahan menurut Prof Baihaqi pada waktu kita dalam kandungan, ibu yang mengandung haruslah sering membaca Alqur’an dan berlagu karena semua itu akan dindengar oleh si jabang bayi (Tafsir, 2002:53). Setelah baru lahirpun orang tua mengadzani bayinya . denganm demikian pendengaran sangat penting bagi kita.

Namun  pada kenyataanya kita yang telah dewasa sangat malas menjadi pendengar,  kita sangat giat menjadi pembicara, padahal kalau kita bisa menahan hawa nafsu dan sedikit bersabar kita akan banyak mendapatkan informasi dari mendengar. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk mengulas sedikit soal mendengar dan menjadi pendengar setia.

Tujuan Mendengar      
Ada beberapa tujuan mendengar yang disimpulkan dari Dr. Darajat dalam bukunya Marketing Your Self (2012: 52)
1.      1.  Mendengar sebagai cara menambah informasi. Deengan mendengar kita dapat meelaborasi pesan-pesan yang disampaikan lawan bicara dengan bertanya hal-hal yang kurang jelas.
2.      2.  Mendengar sebagai bentuk dukungan. Dengan mendengarkan kita mendukung dan menghargai si Pembicara.
3.       3. Memberikan penilaian. Ketika kita mendengar berarti kita akan dapat menerima informasi. Informasi tersebut kita dapat menilai dengan kritis isi informasi tersebut.
4.       4. Mendengar untuk menenangkan jiwa kita dengan mendengarkan lagu.

Pendengar efektif
Ada bebrapa elemen dalam mendengarkan efektif menurut Enjang (Darajat, 2012: 50) diantarnya :
1.      1.  Pentingkanlah. Dengan mementingkan orang yang berbicara akan membuat kita focus kepada apa yang dibicarakan.
2.       2. Penerimaan secara fisik. Kita mungkin menerimanya dengan mendengarkan suara atau dengan membaca bibir sebagai salah satu gerakan bahasa isarat. Kadangkala pertama kali menerima pesan secara fisik, dan hal tersebut menyebabkan kita memperhatikannya .
3.       3. Memilih dan menyusun materi. kita dapat memonitor kecenderungan memilih ini dengan mengingat yang paling memungkinkan bagi kita untuk memperhatikan stimuli yang kuat dan tidak lazim
4.       4. Menafsirkan komunikasi. Proses keempat dalam pendengaran adalah penafsiran komunikasi orang lain. Menafsirkan informasi sesorang dengan memperhatikan perspektifnya adalah salah satu yang memberikan paling penting, yang dapat kita berikan pada orang lain.
5.       5. Responding. Mendengarkan yang efektif juga melibatkan responding, yang mengkomunikasikan perhatian, minat, mapun mengenai pandangan kita.
6.       6. Penghafalan. Penghafalan merupakan bagian akhir dalam proses pendengaran. Dimana proses penyimpanan apa-apa yang telah kita dengar. Secara selektif kita menginagtkan apa yang telah kita dengar, misalkan dengan meningkatkan kompetensi pendengaran.

Demikianlah ulasan tetang mendengar dan menjadi pendengar mudah-mudahan bermanfaat khususnya bagi Penulis dan umumnya bagi kita semua.

Daftar Pustaka
Al-Kaelani I. Majid             1985  Tathawur Maphum an-Nadhariah at Tarbawiyah al-Islamyah darul ibnu katsir

Tafsir Ahmad                       2002  Pendidikan Agama dalam Keluarga, Rosda Karya Bandung

Wibawa Darajat                  2012 Marketing YourSelf  Arsad Bandung