Minggu, 12 Juli 2015

SEDIKIT TENTANG LAILATUL QODAR



Allah berfirman dalam surat al-qodar :

1.      Sungguh, telah Kami turunkan (wahyu) ini pada malam yang Agung

2.      Dan apa yang akan menjelaskan kepadamu apa malam yang Agung itu?

3.      Malam yang Agung lebih baik dari seribu bulan

4.      Ketika  itu para malaikat dan roh turun dengan izin Tuhan, di menjalankan setiap perintah

5.      Damai! Inilah, sampai terbit fajar



Pada saat ini kita menginjak sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Pada hari-hari akhir ini kita digembirakan dengan adanya lailatul Qodar. Banyak tradisi dalam menyambut atau mencari malam yang agung ini   misalnya ada tradisi Kenduri di Jawa sebuah tradisi pada malam-malam ganjil 21, 23,25,27,29 bulan ramadhan dengan berkumpul di masjid (‘itikaf) serta membagikan makanan pada orang yang tidak mampu. Di daerah Penulispun tepatnya di daerah Margasari cijawura Kota Bandung berkumpul di masjid ( ‘itikaf)baik laki-laki ataupun perempuan dengan membaca al-qur’an, shalawat dan dzikiran lainnya. Semua itu dilakukan untuk mencari dan mendapatkan lailatul qodar. Bagi Penulis malam penentuan tersebut menimbulkan pertanyaan. Yaitu penentuan untuk apa dan untuk siapa?  


Makna lailatul qodar


Secara harfiyah adalah “malam penentuan” atau “malam kepastian” apabila qodar disamakan dengan taqdir. Dan “malam kemahakuasaan” bila dari qodir. Dua pengertian tersebut tidak bertentangan walau pengertian pertama lebih umum bahkan saling melengkapi ( Majid, 2000: 80).

Pengertian yang umum di masyarakat malam lailatul qodar merupakan malam dimana para malaikat bahkan ruh ( jibril) turun membawa ketentuan bagi umat manusia. Malam yang penuh kedamian sampai terbit fajar. Adapun turunnya malam qodar tersebut pada malam-malam ganjil diakhir bulan ramadhan. 


Ada pengertian lain lailatul qodar merupakan “momen penemuan” momen ketika ditemukan sesuatu yang mempengaruhi seluruh hidup kita dalam pengertian yang baik. Menurut A. Yusuf Ali lailatul qodar adalah suatu peristiwa mistis yang disitu setiap orang mengalami pembedaan yang jelas antara benar dan salah sehingga dia akan mengalami transformasi spiritual –suatu kesadaran bahwa ada sesuatu yang benar dalam hidup ini yang ketika diproyeksiakn dalam pengalaman hidupnya mengakibatkan semacam pengkususan dari masa lalunya dan orang itu mengalami semacam kelahiran kembali ( majid, 2000:94)

Penemuan tersebut bisa individual tetapi bisa juga penemuan bagi bangsa . Contoh Sutan Takqir Alih Syahbana yang dulunya merupan tokoh yang sangat rasional bahkan STA pernah mengertik Agus Salim mengapa tetap solat padahal solat tidak masuk akal. Namun ada satu kejadian STA kecelakan  pesawat yang dinaikinya namun beliau selamat. Keselamatan tersebut tidak bisa dipahami oleh logika sejak itu beliau menjadi jiwa yang relegius. Sutan Takdir Ali Syahbana menemukan “lailatul qodar” momen penemuan diri atau hidayah oleh karena itu arti Roh dalam surat alqodar ayat 4 bukan hanya  diartikan malaikat jibril tetapi diartikan sebagai wahyu ilahi dan ilham ilahi (bagi bukan Nabi) dalam arti yang seluas-luanya, arti roh dalam arti wahyu ilahi dalam surat ke 42 : 52 ( Majid, 200:84)


Contioh “lailatul qodar “ Momen Penetuan bangsa Indonesia adalah tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan. Bagi umat Islam “lailatul qodar “ pada tanggal 17 ramadhan saat kemenangan kaum muslimin melawan kaum musrikin dalam perang badar, apabila muslimin kalah pada waktu itu maka Islam tidak ada sampai sekarang.


Lailatul qodar dengan pengertian “momen penetuan atau momen penemuan” bisa terjadi kapanpun tidak hanya pada bulan ramadhan. Namun” momen penemuan” tersebut haruslah ada kesiapan ruhani dan bulan ramadhan ini merupakan bulan pensucian jiwa sehingga wajarlah momen penentuan atau penemuan  tersebut diharapkan terjadi pada bulan ramadhan.  


Tulisan ini diakhiri dengan puisi Abdullah Yusup Ali tentang lailatul qodar


Memang penuh berkah malam kekuatan itu!

Ketika Berkah Wahyu Allah menembus

Kegelapan Jiwa manusia!

Segala Kekuatan, dari dunia Ilahi,

Menyampaikan Pesan Ampunan yang penuh pengertian yang dalam,

Atas perintah Allah dan memberkahi setiap ceruk

Dan sudut hati! Semua keributan

Menjadi tenang dalam pengaruh kedamaian sempurna,

Sampai Malam fana ini digantikan oleh

Hari gemilang dalam dunia abadi  


Daftar Pustaka


Abdullah Yusuf Ali “ Qur’an terjamah dan Tafsirnya” diterjamahkan oleh Ali Audah, Jakarta: Pustaka Firdaus


Majid Nurcholis “ Dialog Ramadhan bersama Cak Nur” Jakarta: Paramadina