Allah berfirman dalam surat al-qodar
:
1.
Sungguh,
telah Kami turunkan (wahyu) ini pada malam yang Agung
2.
Dan
apa yang akan menjelaskan kepadamu apa malam yang Agung itu?
3.
Malam
yang Agung lebih baik dari seribu bulan
4.
Ketika itu para malaikat dan roh turun dengan izin
Tuhan, di menjalankan setiap perintah
5.
Damai!
Inilah, sampai terbit fajar
Pada
saat ini kita menginjak sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Pada
hari-hari akhir ini kita digembirakan dengan adanya lailatul Qodar. Banyak
tradisi dalam menyambut atau mencari malam yang agung ini misalnya
ada tradisi Kenduri di Jawa sebuah tradisi pada malam-malam ganjil 21,
23,25,27,29 bulan ramadhan dengan berkumpul di masjid (‘itikaf) serta
membagikan makanan pada orang yang tidak mampu. Di daerah Penulispun tepatnya
di daerah Margasari cijawura Kota Bandung berkumpul di masjid ( ‘itikaf)baik
laki-laki ataupun perempuan dengan membaca al-qur’an, shalawat dan dzikiran
lainnya. Semua itu dilakukan untuk mencari dan mendapatkan lailatul qodar. Bagi
Penulis malam penentuan tersebut menimbulkan pertanyaan. Yaitu penentuan untuk apa
dan untuk siapa?
Makna
lailatul qodar
Secara
harfiyah adalah “malam penentuan” atau “malam kepastian” apabila qodar disamakan
dengan taqdir. Dan “malam kemahakuasaan” bila dari qodir. Dua pengertian
tersebut tidak bertentangan walau pengertian pertama lebih umum bahkan saling
melengkapi ( Majid, 2000: 80).
Pengertian
yang umum di masyarakat malam lailatul qodar merupakan malam dimana para malaikat
bahkan ruh ( jibril) turun membawa ketentuan bagi umat manusia. Malam yang
penuh kedamian sampai terbit fajar. Adapun turunnya malam qodar tersebut pada
malam-malam ganjil diakhir bulan ramadhan.
Ada
pengertian lain lailatul qodar merupakan “momen penemuan” momen ketika
ditemukan sesuatu yang mempengaruhi seluruh hidup kita dalam pengertian yang
baik. Menurut A. Yusuf Ali lailatul qodar adalah suatu peristiwa mistis yang
disitu setiap orang mengalami pembedaan yang jelas antara benar dan salah
sehingga dia akan mengalami transformasi spiritual –suatu kesadaran bahwa ada
sesuatu yang benar dalam hidup ini yang ketika diproyeksiakn dalam pengalaman
hidupnya mengakibatkan semacam pengkususan dari masa lalunya dan orang itu
mengalami semacam kelahiran kembali ( majid, 2000:94)
Penemuan
tersebut bisa individual tetapi bisa juga penemuan bagi bangsa . Contoh Sutan
Takqir Alih Syahbana yang dulunya merupan tokoh yang sangat rasional bahkan STA
pernah mengertik Agus Salim mengapa tetap solat padahal solat tidak masuk akal.
Namun ada satu kejadian STA kecelakan
pesawat yang dinaikinya namun beliau selamat. Keselamatan tersebut tidak
bisa dipahami oleh logika sejak itu beliau menjadi jiwa yang relegius. Sutan
Takdir Ali Syahbana menemukan “lailatul qodar” momen penemuan diri atau hidayah
oleh karena itu arti Roh dalam surat alqodar ayat 4 bukan hanya diartikan malaikat jibril tetapi diartikan
sebagai wahyu ilahi dan ilham ilahi (bagi bukan Nabi) dalam arti yang
seluas-luanya, arti roh dalam arti wahyu ilahi dalam surat ke 42 : 52 ( Majid,
200:84)
Contioh
“lailatul qodar “ Momen Penetuan bangsa Indonesia adalah tanggal 17 Agustus
1945 sebagai hari kemerdekaan. Bagi umat Islam “lailatul qodar “ pada tanggal
17 ramadhan saat kemenangan kaum muslimin melawan kaum musrikin dalam perang
badar, apabila muslimin kalah pada waktu itu maka Islam tidak ada sampai
sekarang.
Lailatul
qodar dengan pengertian “momen penetuan atau momen penemuan” bisa terjadi
kapanpun tidak hanya pada bulan ramadhan. Namun” momen penemuan” tersebut
haruslah ada kesiapan ruhani dan bulan ramadhan ini merupakan bulan pensucian
jiwa sehingga wajarlah momen penentuan atau penemuan tersebut diharapkan terjadi pada bulan
ramadhan.
Tulisan
ini diakhiri dengan puisi Abdullah Yusup Ali tentang lailatul qodar
Memang
penuh berkah malam kekuatan itu!
Ketika
Berkah Wahyu Allah menembus
Kegelapan
Jiwa manusia!
Segala
Kekuatan, dari dunia Ilahi,
Menyampaikan
Pesan Ampunan yang penuh pengertian yang dalam,
Atas
perintah Allah dan memberkahi setiap ceruk
Dan
sudut hati! Semua keributan
Menjadi
tenang dalam pengaruh kedamaian sempurna,
Sampai
Malam fana ini digantikan oleh
Hari
gemilang dalam dunia abadi
Daftar
Pustaka
Abdullah
Yusuf Ali “ Qur’an terjamah dan Tafsirnya” diterjamahkan oleh Ali Audah,
Jakarta: Pustaka Firdaus
Majid
Nurcholis “ Dialog Ramadhan bersama Cak Nur” Jakarta: Paramadina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar