.
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur. (an-Nahl:78)
Maha benar Allah dengan
segala firmanNya…. Manusia diciptakan tidak tahu apa-apa allah memberikan
sesuatu yang berharga yaitu pendengaran, penglihatan dan hati, ketiga potensi
tersebut sangat dibutuhkan manusia untuk mengembangkan diri.
Abu ‘Ala Al- Maududi
untuk memajukan umat islam maka muslim harus mengoptimalkan ketiga ranah yaitu
pendengaran, penglihatan dan hati. Dengan Sama’ atau pendengaran kita akan
mendapatkan ilmu dan menyaringnya (filter) pengetahuan dari orang lain.dengan
bashar atau penglihtan kita dapat mengembangkan hasil urian dan analisis ilmu
pengetahuan. Dan dengan hati kita dapat menolak kesalahan dan kekeliruan dalam
membuat keseimpulan. (al-Kaelani, 1985: 240).
Betapa besar hikmah dan
manfaat pemberian Allah dengan ketiga potensi tersebut kita dapat mengembangkan
diri sehingga kita dapat memajukan umat islam disegala bidang. Dari ketiga
potensi tersebut Penulis tertarik dengan Sama’ atau pendengaran. Kalau dilihat
dari lapad as-sam’a ayat di atas bentuknya muprad(tunggal) beda dengan kedua lapad yang lainnya yang berbentuk
jama’. Menurut Prof Fuad Wahab guru
besar bahasa arab As-Sam’a dengan muprad menujukan pendengaran akan sama
walaupun yang mengucapkanna dalam keadaan beberbeda-beda sekaligus sang
pendengar misalkan si pengucap mengatakan jaed walaupun sambil membelakangi
tetap akan kedengaran jaed, beda dengan penglihatan dan hati mungkin tergantung
situasi dan kondisi hal yang diterima akan berbeda.
Betapa pentingnya
pendengaran bagi kita malahan menurut Prof Baihaqi pada waktu kita dalam
kandungan, ibu yang mengandung haruslah sering membaca Alqur’an dan berlagu
karena semua itu akan dindengar oleh si jabang bayi (Tafsir, 2002:53). Setelah baru
lahirpun orang tua mengadzani bayinya . denganm demikian pendengaran sangat
penting bagi kita.
Namun pada kenyataanya kita yang telah dewasa sangat
malas menjadi pendengar, kita sangat
giat menjadi pembicara, padahal kalau kita bisa menahan hawa nafsu dan sedikit
bersabar kita akan banyak mendapatkan informasi dari mendengar. Oleh karena itu
penulis berkeinginan untuk mengulas sedikit soal mendengar dan menjadi
pendengar setia.
Tujuan Mendengar
Ada beberapa tujuan
mendengar yang disimpulkan dari Dr. Darajat dalam bukunya Marketing Your
Self (2012: 52)
1. 1. Mendengar
sebagai cara menambah informasi. Deengan mendengar kita dapat meelaborasi
pesan-pesan yang disampaikan lawan bicara dengan bertanya hal-hal yang kurang
jelas.
2. 2. Mendengar
sebagai bentuk dukungan. Dengan mendengarkan kita mendukung dan menghargai si
Pembicara.
3. 3. Memberikan
penilaian. Ketika kita mendengar berarti kita akan dapat menerima informasi.
Informasi tersebut kita dapat menilai dengan kritis isi informasi tersebut.
4. 4. Mendengar
untuk menenangkan jiwa kita dengan mendengarkan lagu.
Pendengar efektif
Ada bebrapa elemen dalam
mendengarkan efektif menurut Enjang (Darajat, 2012: 50) diantarnya :
1. 1. Pentingkanlah.
Dengan mementingkan orang yang berbicara akan membuat kita focus kepada apa
yang dibicarakan.
2. 2. Penerimaan
secara fisik. Kita mungkin menerimanya dengan mendengarkan suara atau dengan
membaca bibir sebagai salah satu gerakan bahasa isarat. Kadangkala pertama kali
menerima pesan secara fisik, dan hal tersebut menyebabkan kita memperhatikannya
.
3. 3. Memilih
dan menyusun materi. kita dapat memonitor kecenderungan memilih ini dengan
mengingat yang paling memungkinkan bagi kita untuk memperhatikan stimuli yang
kuat dan tidak lazim
4. 4. Menafsirkan
komunikasi. Proses keempat dalam pendengaran adalah penafsiran komunikasi
orang lain. Menafsirkan informasi sesorang dengan memperhatikan perspektifnya
adalah salah satu yang memberikan paling penting, yang dapat kita berikan pada
orang lain.
5. 5. Responding.
Mendengarkan yang efektif juga melibatkan responding, yang mengkomunikasikan
perhatian, minat, mapun mengenai pandangan kita.
6. 6. Penghafalan.
Penghafalan merupakan bagian akhir dalam proses pendengaran. Dimana proses
penyimpanan apa-apa yang telah kita dengar. Secara selektif kita menginagtkan
apa yang telah kita dengar, misalkan dengan meningkatkan kompetensi
pendengaran.
Demikianlah ulasan tetang
mendengar dan menjadi pendengar mudah-mudahan bermanfaat khususnya bagi Penulis
dan umumnya bagi kita semua.
Daftar Pustaka
Al-Kaelani I. Majid 1985 Tathawur Maphum an-Nadhariah at Tarbawiyah
al-Islamyah darul ibnu katsir
Tafsir Ahmad 2002 Pendidikan Agama dalam Keluarga, Rosda
Karya Bandung
Wibawa Darajat 2012 Marketing YourSelf
Arsad Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar