PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai
edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan
anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan
kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya
guna kepentingan pengajaran.
Salah satu perencanaan pengajaran yang dilakukan
oleh guru adalah metode pengajaran. Metode mempunyai andil yang cukup besar
dalam kegiatan belajar-mengajar. Kekmampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak
didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai
dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan
penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri
di dalam suatu tujuan.
Metode yang dipergunakan dalam kegiatan belajar
mengajar bermacam-macam. Penggunaanya tergantung dari rumusan tujuan. Dalam
mengajar, guru tidak akan tergantung kepada satu metode, tetapi kombinasi dati
dua atau tiga metode. Penggambungan bebrapa metode bertujuan untuk
menggairahkan atau menimbulkan motivasi belajar siswa, karena bukan guru yang
memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan, tetapi anak didiklah dengan sadar
untuk mencapai tujuan.
Buku asalib wa thuruq tadris mawada tarbyatul
islamiyah merupakan saalah satu referensi yang baik bagi guru PAI sebagai
pedoman mengajar anak didiknya, di dalam buku tersebut bukan hanya teknik
mengajar tetapi ada cara memotovasi siswa agar lebih baik dalam belajar.
PEMBAHASAN
Unsur-Unsur
Pengajaran dalam PAI
Dalam proses belajar mengajar PAI,
guru PAI harus memenuhi unsur-unsur yang merupakan tahapan dalam penyampaian
materi pembelajaran. Unsur-unsur yang harus dilaksanakan dalam penyampaian
materi PAI yaitu:
1. Pendahuluan (at-tamhiid).
2. Pemaparan atau Penyampaian materi
(al-‘ardh)
3. Tanya jawab (al-munaaqasah)
4. Kesimpulan (al-istintaaj)
5. Bentuk aplikasi atau pelaksanaan
(at-tathbiiq)
A. At-Tamhiid (Pendahuluan)
Pendahuluan merupakan salah satu unsure
yang penting dalam pembelajaran terutama dalam mata Pelajaran agama Islam yang
bermanfaat untuk menarik perhatian siswa dan mempersiapkan siswa dalam menerima
materi yang baru,selain itu untuk menghubungkan materi yang akan dipelajari dan
materi yang telah dipelajari.. Pendahululan juga diperlukan oleh guru untuk
mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang sudah ataupun yang akan
dibahas.
Pendahuluan dalam
pembelajaraan PAI sangat dibutuhkan untuk hal-hal berikut.
1. Mempersiapkan pemikiran murid untuk
berkonsentrasi dalam belajar;
2. Merangsang rasa ingin tahu murid;
3. Memperjelas hubungan materi
pembelajaran satu dengan materi pembeljaran lainnya;
4. Menmibuhkan keyakinan murid akan
pentingnya materi yang akan dibahas.
Macam –macam teknik pendahuluan sebagai
berikut:
1. Pendahuluan dengan media pengajaran;
2. Pendahululan dengan menggunakan
cerita atau kisah;
3. Pendahuluan dengan menceritakan
kejadian sehari-hari;
4. Pendahuluan dengan merujuk kepada
pokok-pokok materi pembelajaran sebelumnya;
5. Pendahuluan dengan pertanyaan
tentang materi pembelajaran sebelumnya.
1.
Pendahuluan dengan media
Media
pembelajaran merupakan teknik yang paling berpengaruh kepada murid untuk
menarik perhatiannya apabila guru bisa menggunakan media tersebut
sebaik-baiknya. Guru dengan meggunakan media sebagi pendahuluan maka murid akan
memperhatikannya danm berpikir sehingga murid dapat berkonsentrasi dalam
pembelajaran.. Misalnya, murid akan lebih mudah memahami bentuk kezaliman jika
ada media pembelajaran berupa gambar seseorang yang kencing di taman. Contoh
lainnya ketika guru PAI ingin menerangkan tentang kemahakuasaan Allah dengan
menggunakan media visual atau audio visual berupa kejadian gunung meletus,
tsunami, ataupun banjir. Dengan perantaraan media pembelajaran tersebut, siswa
akan lebih memahami tujuan materi yang diajarkan.
2. Pendahuluan dengan kisah
Salah satu yang dapat menarik
perhatian murid adalah kisah atau cerita, karena siswa terutama siswa SD atau
SLTP akan suka kepada kisah-kisah daripada nasihat-nasihat oleh karena itu akan
lebih berkesan materi yang baru akan lebig berkesan kepada siswa dan siswa akan
siap dan berkonsentrasi dalam materi tersebut. Adapun cerita atau kisah yang
dapat digunakan bisa berupa cerita fiksi ataupun nonfiksi. Namun demikian kisah
nyata sangat diutamakan digunakan pendahuluan. Pendahuluan dengan menggunakan
kisah nyata akan lebih menguatkan konsentrasi siswa dalam memahami materi
pembelajaran. Selain itu, kisah nyata yang digunakan akan memiliki dampak atau kesan
lebih mendalam dibandingkan dengan cerita fiktif.
3. Pendahuluan dengan Melihat Kejadian Sehari-haPendahuluan dalam pengajaran PAI
dapat dihubungkan dengan kejadian di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Penting karena PAI membahas tentang kehidupan pribadi atau akhlak kepada
pribadi, akhlak pada orang tua dan akhlak kepda sesame maka dihubungkan materi
kepada kejadian sehari-hari akan dapat menarik perhatian siswa dan
berkonsentrasi dalam menerima materi baru . contoh terjadinya banjir di mana-mana
dapat dihubungkan dengan perlunya meningkatkan budaya bersih di antaranya tidak
membuang sampah sembarangan. Contoh lain yang cukup actual yaitu tawuran antar
siswa sekolah yang merugikan siswa tersebut dan orang tua juga sekolah. Dengan
menceritakan fenomena di masyarakat tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan
meningkatnya konsentrasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
4. Pendahuluan dengan Pertanyaan
Pendahuluan
dengan pertanyaan merupakan teknik agar siswa dapat mengingat materi yang terdahulu
sehingga materi yang baru ada korelasinya. Guru dapat juga memberikan beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Seperti
“kebersihan” dapat diajukan pertanyaan berikut:
a. Apa yang dilakukan apabila kamu
lapar?
b. Kemana diberikan apabila ada makanan
yang berlebih?
c. Apa yang dilakukan setelah membuang
hajat?
d. Bagaaimana cara memberesihkan
kotoran?
Atau
dalam membahas penyakit flu maka guru bisa bertanya sebagai berikut:
a. Sakit apa kebanyakn pada musim hujan?
b. Kepada siapa apabila orang yang
sakit influenza harus datang?
c. Apa yang keluar dari hidung bila
influenza?
d. Bagaimana keadaan suara apbila sakit
influenza?
5.
Pendahuluan dengan bertanya materi
yang sudah dibahas
Agar
perhatian siswa baik dan adanya konsentrasi jiuga mempersiapkan siswa dalam
menerima materi yang baru maka guru harus mengingatkan siswa pada mata
pelajaran yang sudah dibahas dengan cara melakukan pertanyaan. Karena Biasanya
antara satu materi pembelajaran dengan yang lainnya ada keterkaitan atau hubungan.
B. Pemaparan/Penyajian Materi”
Pemaparan
atau penyajian materi adalah bentuk penyajian dalam menyampaikan pokok bahasan
dalam kegiatan belajar mengajar. Secara umum bentuk penyajian materi
pembelajaran ada dua macam, yaitu menjelaskan atau teks dan menggunakan
powerpoint.
1.
Metode Penyajian Teks
Berikut
yang termasuk teknik dalam penyajian teks.
a. Penulisan teks pada kertas karton;
b. Menampilkan naskah pada plastic
transparan dengan menggunakan proyektor;
c. Menuliskan teks pada papan tulis;
d. Menyajikan materi dengan infokus;
e. Memfotokopi naskah sesuai jumlah
murid dan membagikannya;
f. Menuliskan pokok-pokok materi pada
papan tulis;
g. Membaca buku teks (buku referensi);
h. Menyajikan materi melalui computer
atau laptop.
Masing-masing
teknik penyajian materi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Contohnya,
membaca teks di papan tulis memerlukan persiapan dan penulisan teks terlebih
dahulu. Contoh lainnya, saat mebaca buku teks, terkadang ada kosa kata yang
tida dipaha-mi murid yang membacanya.
2.
Metode Penyajian dengan Powerpoint
Dalam
penyajian materi melalui powerpoint, yang disampaikan hanyalah pointer-pointer
yang merupakan pokok bahasan materi pembelajaran. Kelebihan menggunakan metode
ini, materi dapat disampaikan secara sistematik. Adapun kelemahannya
membutuhkan alat yang tidak murah dan membutuhkan waktu untuk menghidupkannya.
C. Unsur Diskusi
Diskusi merupakan metode penyajian
materi yang sangat dinamis dan melibatkan siswa secara aktif. Kelemahan metode
ini, yaitu membutuhkan persiapan dan waktu yang cukup. Selain itu ada faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dengan metode diskusi, di antaranya yaitu:
1) Luasnya pengetahuan guru;
2) Penguasaan guru terhadap materi dan
kemampuan berinteraksi dengan siswa;
3) Kemampuan meguasai kelas dan
mengendalikan siswa;
4) Mendorong murid agar berpartisipasi
aktif dalam diskusi.
D. Unsur Kesimpulan
Adalah usaha untuk merumuskan
pokok-pokok materi pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan. Secara umum
kesimpulan berguna bagi guru yang menyampaikan materi pembelajaran dan murid
yang belajar.
E. Unsur Aplikasi Materi
Pembelajaran
Adalah usaha guru untuk mengaitkan
materi pembelajaran dengan realita kehidupan. Materi yang dibahas sebaiknya
menjadi pemberi peringatan agar seseorang tidak melakukan kesalahan, Selain itu
juga materi harus mampu mendorong seseorang untuk berbuat kebajikan baik untuk
kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Hal tersebut sesuai firman
Allah dalam Surat al-‘Ashr [103] aya 3 berikut:
Artinya:
kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
PENUTUP
Kegiatan
belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur manusiawi adalah sebagai
suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar
berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan
seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana
mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sitematis.
Kedudukan
metode mengajar adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik bagi siswa sehingga
siswa berkonsentrasi dalam belajar. Metode juga sebgai strategi mengajar bagi
guru dalam meyampaikan materi dan juga metode sebagai alat untuk mencapai
tujuan belajar yang telah dirumuskan.
Dengan
tiga kedudukan metode dalam belajar maka jelaslah bahwa metode mutlak
dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar agar mencapai tujuan belajar apalagi
dalam belajat PAI bukan hanya nilai akademik yang harus diraih tetapi
implementasi ilmu npengetahuanj dalam kehudupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
Dr.
Abdurrohman bin mubaroak Al-Farj, Asaalib Thuruquttadris mawad tarbiyyah
Alislamiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar