Rabu, 05 Juni 2013

UNSUR-UNSUR PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.

Salah satu perencanaan pengajaran yang dilakukan oleh guru adalah metode pengajaran. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar-mengajar. Kekmampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan.

Metode yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam. Penggunaanya tergantung dari rumusan tujuan. Dalam mengajar, guru tidak akan tergantung kepada satu metode, tetapi kombinasi dati dua atau tiga metode. Penggambungan bebrapa metode bertujuan untuk menggairahkan atau menimbulkan motivasi belajar siswa, karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan, tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan.
Buku asalib wa thuruq tadris mawada tarbyatul islamiyah merupakan saalah satu referensi yang baik bagi guru PAI sebagai pedoman mengajar anak didiknya, di dalam buku tersebut bukan hanya teknik mengajar tetapi ada cara memotovasi siswa agar lebih baik dalam belajar.     
PEMBAHASAN
Unsur-Unsur Pengajaran dalam PAI
Dalam proses belajar mengajar PAI, guru PAI harus memenuhi unsur-unsur yang merupakan tahapan dalam penyampaian materi pembelajaran. Unsur-unsur yang harus dilaksanakan dalam penyampaian materi PAI yaitu:
1.      Pendahuluan (at-tamhiid).
2.      Pemaparan atau Penyampaian materi (al-‘ardh)
3.      Tanya jawab (al-munaaqasah)
4.      Kesimpulan (al-istintaaj)
5.      Bentuk aplikasi atau pelaksanaan (at-tathbiiq)
A.    At-Tamhiid (Pendahuluan)
Pendahuluan merupakan salah satu unsure yang penting dalam pembelajaran terutama dalam mata Pelajaran agama Islam yang bermanfaat untuk menarik perhatian siswa dan mempersiapkan siswa dalam menerima materi yang baru,selain itu untuk menghubungkan materi yang akan dipelajari dan materi yang telah dipelajari.. Pendahululan juga diperlukan oleh guru untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang sudah ataupun yang akan dibahas.
     Pendahuluan dalam pembelajaraan PAI sangat dibutuhkan untuk hal-hal berikut.
1.      Mempersiapkan pemikiran murid untuk berkonsentrasi dalam belajar;
2.      Merangsang rasa ingin tahu murid;
3.      Memperjelas hubungan materi pembelajaran satu dengan materi pembeljaran lainnya;
4.      Menmibuhkan keyakinan murid akan pentingnya materi yang akan dibahas.

Macam –macam teknik pendahuluan sebagai berikut:
1.      Pendahuluan dengan media pengajaran;
2.      Pendahululan dengan menggunakan cerita atau kisah;
3.      Pendahuluan dengan menceritakan kejadian sehari-hari;
4.      Pendahuluan dengan merujuk kepada pokok-pokok materi pembelajaran sebelumnya;
5.      Pendahuluan dengan pertanyaan tentang materi pembelajaran sebelumnya.
1.        Pendahuluan dengan media
Media pembelajaran merupakan teknik yang paling berpengaruh kepada murid untuk menarik perhatiannya apabila guru bisa menggunakan media tersebut sebaik-baiknya. Guru dengan meggunakan media sebagi pendahuluan maka murid akan memperhatikannya danm berpikir sehingga murid dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran.. Misalnya, murid akan lebih mudah memahami bentuk kezaliman jika ada media pembelajaran berupa gambar seseorang yang kencing di taman. Contoh lainnya ketika guru PAI ingin menerangkan tentang kemahakuasaan Allah dengan menggunakan media visual atau audio visual berupa kejadian gunung meletus, tsunami, ataupun banjir. Dengan perantaraan media pembelajaran tersebut, siswa akan lebih memahami tujuan materi yang diajarkan.
2.       Pendahuluan dengan kisah
Salah satu yang dapat menarik perhatian murid adalah kisah atau cerita, karena siswa terutama siswa SD atau SLTP akan suka kepada kisah-kisah daripada nasihat-nasihat oleh karena itu akan lebih berkesan materi yang baru akan lebig berkesan kepada siswa dan siswa akan siap dan berkonsentrasi dalam materi tersebut. Adapun cerita atau kisah yang dapat digunakan bisa berupa cerita fiksi ataupun nonfiksi. Namun demikian kisah nyata sangat diutamakan digunakan pendahuluan. Pendahuluan dengan menggunakan kisah nyata akan lebih menguatkan konsentrasi siswa dalam memahami materi pembelajaran. Selain itu, kisah nyata yang digunakan akan memiliki dampak atau kesan lebih mendalam dibandingkan dengan cerita fiktif.
3.       Pendahuluan dengan Melihat Kejadian Sehari-haPendahuluan dalam pengajaran PAI dapat dihubungkan dengan kejadian di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Penting karena PAI membahas tentang kehidupan pribadi atau akhlak kepada pribadi, akhlak pada orang tua dan akhlak kepda sesame maka dihubungkan materi kepada kejadian sehari-hari akan dapat menarik perhatian siswa dan berkonsentrasi dalam menerima materi baru . contoh terjadinya banjir di mana-mana dapat dihubungkan dengan perlunya meningkatkan budaya bersih di antaranya tidak membuang sampah sembarangan. Contoh lain yang cukup actual yaitu tawuran antar siswa sekolah yang merugikan siswa tersebut dan orang tua juga sekolah. Dengan menceritakan fenomena di masyarakat tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan meningkatnya konsentrasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
4.    Pendahuluan dengan Pertanyaan
Pendahuluan dengan pertanyaan merupakan teknik agar siswa dapat mengingat materi yang terdahulu sehingga materi yang baru ada korelasinya. Guru dapat juga memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Seperti “kebersihan” dapat diajukan pertanyaan berikut:
a.       Apa yang dilakukan apabila kamu lapar?
b.      Kemana diberikan apabila ada makanan yang berlebih?
c.       Apa yang dilakukan setelah membuang hajat?
d.      Bagaaimana cara memberesihkan kotoran?
Atau dalam membahas penyakit flu maka guru bisa bertanya sebagai berikut:
a.       Sakit apa kebanyakn pada  musim hujan?
b.      Kepada siapa apabila orang yang sakit influenza harus datang?
c.       Apa yang keluar dari hidung bila influenza?
d.      Bagaimana keadaan suara apbila sakit influenza?
5.         Pendahuluan dengan bertanya materi yang sudah dibahas
Agar perhatian siswa baik dan adanya konsentrasi jiuga mempersiapkan siswa dalam menerima materi yang baru maka guru harus mengingatkan siswa pada mata pelajaran yang sudah dibahas dengan cara melakukan pertanyaan. Karena Biasanya antara satu materi pembelajaran dengan yang lainnya ada keterkaitan atau hubungan.
B.   Pemaparan/Penyajian Materi”
               Pemaparan atau penyajian materi adalah bentuk penyajian dalam menyampaikan pokok bahasan dalam kegiatan belajar mengajar. Secara umum bentuk penyajian materi pembelajaran ada dua macam, yaitu menjelaskan atau teks dan menggunakan powerpoint.
1.      Metode Penyajian Teks
Berikut yang termasuk teknik dalam penyajian teks.
a.       Penulisan teks pada kertas karton;
b.      Menampilkan naskah pada plastic transparan dengan menggunakan proyektor;
c.       Menuliskan teks pada papan tulis;
d.      Menyajikan materi dengan infokus;
e.       Memfotokopi naskah sesuai jumlah murid dan membagikannya;
f.       Menuliskan pokok-pokok materi pada papan tulis;
g.      Membaca buku teks (buku referensi);
h.      Menyajikan materi melalui computer atau laptop.
Masing-masing teknik penyajian materi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Contohnya, membaca teks di papan tulis memerlukan persiapan dan penulisan teks terlebih dahulu. Contoh lainnya, saat mebaca buku teks, terkadang ada kosa kata yang tida dipaha-mi murid yang membacanya.
2.      Metode Penyajian dengan Powerpoint
Dalam penyajian materi melalui powerpoint, yang disampaikan hanyalah pointer-pointer yang merupakan pokok bahasan materi pembelajaran. Kelebihan menggunakan metode ini, materi dapat disampaikan secara sistematik. Adapun kelemahannya membutuhkan alat yang tidak murah dan membutuhkan waktu untuk menghidupkannya.
C.   Unsur Diskusi
Diskusi merupakan metode penyajian materi yang sangat dinamis dan melibatkan siswa secara aktif. Kelemahan metode ini, yaitu membutuhkan persiapan dan waktu yang cukup. Selain itu ada faktor yang mempengaruhi keberhasilan dengan metode diskusi, di antaranya yaitu:
1)      Luasnya pengetahuan guru;
2)      Penguasaan guru terhadap materi dan kemampuan berinteraksi dengan siswa;
3)      Kemampuan meguasai kelas dan mengendalikan siswa;
4)      Mendorong murid agar berpartisipasi aktif dalam diskusi.
D.   Unsur Kesimpulan
Adalah usaha untuk merumuskan pokok-pokok materi pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan. Secara umum kesimpulan berguna bagi guru yang menyampaikan materi pembelajaran dan murid yang belajar.

E.   Unsur  Aplikasi Materi Pembelajaran
Adalah usaha guru untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan realita kehidupan. Materi yang dibahas sebaiknya menjadi pemberi peringatan agar seseorang tidak melakukan kesalahan, Selain itu juga materi harus mampu mendorong seseorang untuk berbuat kebajikan baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Hal tersebut sesuai firman Allah dalam Surat al-‘Ashr [103] aya 3 berikut:
ž   
Artinya:
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

PENUTUP
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sitematis.

Kedudukan metode mengajar adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik bagi siswa sehingga siswa berkonsentrasi dalam belajar. Metode juga sebgai strategi mengajar bagi guru dalam meyampaikan materi dan juga metode sebagai alat untuk mencapai tujuan belajar yang telah dirumuskan.

Dengan tiga kedudukan metode dalam belajar maka jelaslah bahwa metode mutlak dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar agar mencapai tujuan belajar apalagi dalam belajat PAI bukan hanya nilai akademik yang harus diraih tetapi implementasi ilmu npengetahuanj dalam kehudupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA


Dr. Abdurrohman bin mubaroak Al-Farj, Asaalib Thuruquttadris mawad tarbiyyah Alislamiyyah







Tidak ada komentar:

Posting Komentar