Sabtu, 16 November 2013

ADIL DAN IHSAN

Setiap jum'at khatib dalam khutbahnya selalu mengumandangkan satu ayat dari surat an-nahl ayat 90 : Innalallaha ya'murukum bil adli wal ihsan wa ita'i dzi al-qurba wa yanha 'ani al-fahsya' wal mungkari wal baghy ya'idukum la'allakum tadakkaruun. artinya Allah memerintahkan berbuat adil, mengerjakan amal baik, bermurah hati kepada kerabat dan Ia melarang melakukan perbuatan keji,mungkar dan kekejaman. Ia mengajarkan kamu supaya menjadi peringatan bagimu. ( Ali, 1996:I: 680). tradisi mengumandangkan ayat tersebut bukan pada masa Nabi Muhammad tetapi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Azis biasanya disebut Umar kedua karena wataknya mirip dengan Umar bin Khatab orangnya salih dan adil. Umar Bin Abdul Azis mendekritkan akhir khutbah dengan ayat 90 dari surat an-Nahl karena pada masa tersebut banyak khutbah-khutbah yang menjadi media untuk mencacimaki dan melaknat lawan -lawan politik, menurutnya lebih baik kita ingatkan jamaah bahwa selain diperintahkn untuk adil kita juga diperintahkan untuk berlaku ihsan.( Majid, 2002: 12). 

Umar bin Abdul Aziz berusaha untuk menyudahi pertikaian antara kaum Syi'ah yang umumnya cenderung hanya mengakui 'Ali, kaum Khawarij hanya mengakui Abu Bakr dan Umar dan Utsman, kemudian muawiyah tanpa Ali, dengan mengintrodusir pandangan tarbi' yaitu pandangan bahwa khlifah pertama yang sah ada empat menurut urutan mereka menjabat, yaitu Abu bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan 'Ali bin abi Thalib, walaupun tidak terlalu berhasil tapi pandangannya yang luas itu telah menjadi teladan bagi kebanyakan kaum muslim dari dulu hingga sekarang .( Majid, 2004: 227). kalau begitu apakah adil dan ihsan tersebut?

Adil

Adil merupakan bentuk masdar dari 'adala-ya'dilu-'adlan. kata kerja ini berakar dari hurf-huruf 'ain, dal, lam. yang ma'na pokonya adalah istiwa (keadaan lurus) dan al- iwaj (keadaan  menyimpang ). ma'na pertama 'adl berarti menetapkan hukum dengan benar. ( Shihab, 2007:1:5). Al-ashfahani menyatakan bahwa kata 'adl berarti memberi pembagian yang sama. Al- Maraghi memberikan makna kata 'adl dengan menyampaikan hak kepada pemiliknya secara efektif ( shihab, 2007:1:6).

Dalam al-Qur'an kata adal mempunyai beragam makna karena aspek dan objeknya beragam, diantara makna-makna tersebut yaitu:
Pertama,' adl bermakna "sama" terdapat dalam surat an-nisa: 58: "Apabila (kamu) menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan 'adl ( sama).(Shihab,2007:1:6).
Kedua, 'adl dalam arti "seimbang" terdapat dalam surat Infhithar: 7: (Allah) Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. ( Shihab,2007:1:6).
Ketiga, 'Adl dalam arti "perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikannya kepada setiap pemiliknya". Pengertian inilah yang didefinisikan 'adl dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya lawannya 'kezaliman'. pengertian ini terdapat dalam surat al-An'am: 152 : Dan apabila kamu berkata maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu). (Shihab,2007:1:7).
Keempat, 'adl dalam arti "menyimpang" terdapat dalam surat al-An'am: 150:.....janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka".  menurut al-Maraghi ( Jabbar,2012:432) mereka menganggap adanya hal yang serupa dan setara yang menyamai Allah dan bersekutu dengan-Nya. Ya'diluun berasal dari kata 'adl yang berarti menyimpang. 
 adil dilihat dari makna-makna di atas yang paling menonjol adalah berarti "sama" menjadikan adil apabila dalam hukum berarti menghukum  setimpal dengan kesalahan yang apa dilakukan
 
Al-Ihsan
ihsan merupakan masdar dari ahsana-yuhsinu-ihsanan yang berarti "berbuat baik kepadanya" (Yunus,1990:103) . ihsan juga berarti memberi pertolongan kepada orang lain yang memerlukan, membalas budi dengan sebaik-baiknya, dan memaafkan kesalahan orang yang dilakukan kepada kita dengan setulus-tulusnya.( al-Hafidz,2005: 112). al-ihsan bermakna juga membalas kebaikan dengan yang lebih banyak daripadanya, dan membalas kejahatan dengan memberi maaf. ( Jabbar, 2012: 180). perintah ihsan terdapat dalam surat an-Nahl:90. 
Dalam ihsan makna yang menonjol adalah berbuat baik dengan sempurna bahkan apabila ada kesalahan orang lain kita memaafkannya.  

Hubungan 'Adil dan Ihsan

berbuat adil merupakan dasar dari ihsan dan menyantuni kerabat dan berbuat baik. hakekatnya sesorang yang tidak dapat menunaikan kebaikan, kecuali ia harus mempunyai sifat  keadilan ( Gulen, 2011: 186,187).

Adil merupakan tema pokok agama Musa sedangkan ihsan merupakan tema pokok agama Isa. kalau masing-masing dilaksanakan secara belah sebelah maka akan pincang.maka islam mengabungkan kedua itu adil agama musa dan ihsan agama Isa, dalam arti kapan kita kita harus menghukum dan kapan kita harus memaafkan inilah yang sulit. oleh karena itu kita terus berdoa dalam surat al-fatihah meminta jalan yang lurus yakni jalan yang telah diberi nikmat bukan jalan yang dimurkai dan yang sesat. menurut para mufasir yang dimurkai yaitu orang yang terlalu menekankan keadilan sedangkan yang sesat terlalu menekankan kepada ihsan sehingga kehilangan ketegaran moral dan hukum. ( Majid,2002: 12)

Seperti seorang wanita yang melaporkan kepada Nabi bahwa dirinya telah berzinah namun nabi malah melengos saja dan tidak memperhatikan seolah-olah Beliau mau bilang sudalah itu urusanmu! tetapi wanita tersebut dihari kedua dan ketiga terus melapor ahirnya nabi terpaksa menghukum. karena kalu tidak dihukum nanti akan menimbulkan kesalahan, seolah-olah kesalahan seperti itu tidak perlu dihukum. Tetapi  kalau seandainya  wanita tadi itu tidak datang lagi (hanya sekali datang dan dibiarkan oleh Nabi), maka tidak akan terjadi apa-apa. hikamh dari peristiwa tersebut apabila kita berbuat dosa dan tidak disiarkan kepada orang lain maka lebih mudah dimaafkan. namun sebaliknya apabila disiarkan kepada orang lain Tuhan malah tidak memaafkan sama sekali karena menjadi dosa sosial bukan lagi dosa individual.  (  Majid, 2002: 13).

menurut al-Ashfahani (Tt: 118) Ihsan lebih tinggi daripada 'Adl karena 'adl memberikan sesuai yang dipinta dan mengambil sesuai dengan hak tetapi ihsan memberikan lebih dari yang dipinta dan mengambil lebih sedikit dari haknya. oleh karena itu kita kepada orang tua bukan taat tetapi ihsan walaupun orang tua kita tidak baik maka kita sebagi anaknya tetap harus berbuat baik bahkan memaafkannya.

Al-Hasil

Tuntunan Umar Bin Abdul Azis pada abad 2 hijriah nabi yaitu tentang pengumandangan surat an-Nahl: 90 diahir khutbah jum'at masih relevan sempai sekarang apalagi kita banyak melihat di media cetak atau elektronik kekarasan semakin merajalela oronisnya kekarasan atau main hakim  sendiri  yang dilakukan dengan isu sara. Wallahu 'alam.

Daftar Pustaka
al-Ashfahani, Tt  Mu'jam Mufradat al-fadzi al-Qur'an, Baerut: Dar al-Fikr
al-Hafid W Ahsin, 2005  Kamus Ilmu al-Qur'an, Jakarta: Amzah
Ali Y Abdullah, 1993  Al-Qur'an terjamahan dan Tafsirnya, jakarta:Pustaka Firdaus
Gulen Fatulleh, 2011  Cahaya Al-Qur'an, Jakarta: Republika
Jabbar abdul Dhuha, 2012   Ensklopedia Makna Al-Qur'an, Bandung: Fitrah Rabbani
Majid Nurcholish, 2002  Atas nama Pengalaman, Jakarta: Paramadina 
Majid Nurcholish, 2004   Pintu-pintu Menuju Tuhan, jakarta: Paramadina
Shihab Quraish, 2007  Ensiklopedia Al-Qur'an kajian kosa kata, Jakarta: Lentera Hati 
Yunus mahmud, 1990 Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung  
 
 
     
            
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar